Candi Badut adalah salah satu candi Hindu yang berada di desa Tidar, Malang. Candi Badut adalah peninggalan Raja Prabu Gajayana, sang penguasa di Kerajaan Kanjuruhan. Candi yang dibangun pada awal tahun 760 Masehi dan kini diperkirakan sudah berusia lebih dari 1.400 tahun.
Badut adalah sebuah nama dari bahasa sansekerta yaitu bhadyut, artinya sorot bintang Canopus atau sorot Agastya. Candi Badut ditemukan oleh Maureen Brencher, seorang warga negara Belanda dalam kondisi hanya reruntuhan batu, seperti gundukan tanah. Tetapi setelah dilakukan penelitian, ternyata ada bangunan candi yang sudah runtuh dan hanya tersisa bagian kaki candi. Namun, terdapat beberapa bagian candi dan patung, seperti: Ganesha, Agastya, Mahakala, Nadiswara dan arca Durga Mahesasuramardhini.
Candi Badut pernah direnovasi sebanyak 2 kali, pertama tahun 1925 - 1926 dan kemudian direnovasi tahun 1990 - 1991. Sekarang ini, kondisi candi cukup bagus dan kokoh, berbentuk kotak persegi serta menjadi obyek wisata budaya di Malang. Disamping itu, sering diadakan upacara keagamaan oleh para umat Hindu warga disekitar. Candi Badut relatif sepi, karena fasilitas candi belum memadai. Sebagai warisan budaya serta peninggalan bersejarah, keberadaan candi Badut sangat penting dan mendapat perhatikan khusus oleh pemerintah dan masyarakat setempat.