Pertunjukan Wayang Kulit selalu diiringi oleh kelompok alat musik gamelan dan alat tiup atau rebab. Kesenian wayang kulit terkenal sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara. Ada beberapa jenis wayang kulit antaranya; wayang kulit Melayu, wayang kulit Kelantan, wayang kulit Jawa, wayang kulit Purwo. Karakter dari wayang kulit mempunyai perbedaan dalam setiap jenisnya, terutama alur cerita dan karakter.
Alat Perhubungan
Pada hakekatnya, semua jenis wayang kulit di Malaysia mempunyai pengaruh dari Jawa dan Pattani Thailand Selatan. Perkembangan ini menyebabkan wayang kulit mengalami penyesuaian dan mengikut penerimaan konteks masyarakat setempat. Pada dasarnya wayang kulit adalah satu alat perhubungan masyarakat disamping sebagai perihal kesenian. Aliran cerita, bentuk wayang dan watak masih menunjukan keaslian dan pengaruh asalnya, tetapi pada adegan dalam cerita wayang kulit hanya mengemukakan unsur tempat dari segi bahasa dan peristiwa yang digambarkan. Oleh karena itu, wayang kulit bisa dinikmati dalam 2 peringkat dan keduanya mempunyai peran yang penting.
Iringan Musik
Pertunjukan wayang kulit terbagi menjadi beberapa bagian; musik, percakapan dan gerakan. Pada saat adegan percakapan, hanya sedikit pergerakan yang dilakukan. Sebaliknya, apabila wayang kulit digerakkan dalam perjalanan alur cerita, maka iringan musik segera membantu adegan yang sedang berlangsung. Dalang adalah peranan penting dalam sebuah pertunjukan seni wayang kulit. Duduk di belakang tabir pentas, menggerakkan wayang dan memberi suara dengan corak berbeda, mengikuti karakter wayang yang dimainkan. Dalang dibantu tukang Unjuk yang menyediakan watak karakter wayang berdasarkan jalan cerita yang hendak disampaikan oleh Dalang. Kayu Kasah ialah sejenis alat musik yang dipakai untuk menghasilkan kesan bunyi selama adegan berlangsung. Wayang ditancapkan di atas batang pisang, karakter wayang akan muncul terlihat dari cahaya dibalik layar putih.