Kraton Mangkunegaran berada di Jalan Ronggowarsito, Surakarta dan penguasa Pura Mangkunegaran disebut Mangkunegoro. Secara resmi, nama gelar tersebut adalah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningparang ke I, II, III, dan seterusnya. Mangkunegaran merupakan dinasti kerajaan Mataram Islam. Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) sebagai perintis dan bergelar Mangkunegoro. Sejak berumur 16 tahun, beliau telah berjuang melawan penjajah dan mempunyai keahlian bidang militer, Pangeran Mangkunegoro I, Pakubuwana III dan pangeran Mangkubumi bergabung untuk melawan pemerintahan Kolonial Belanda.
Penguasa Surakarta dan Yogyakarta membangun kekuasaan dengan gagah berani. Rasionalisasi kekuasaan ini dilanjutkan kepada pewarisnya, yaitu Mangkunegoro II, menjadikan kerajaan kuat dan rakyatnya makmur. Karya sastranya terbit dan dirujuk oleh masyarakat Jawa hingga kini, pangeran Mangkunegara menjadi penyeimbang tangguh dan pandai memainkan peran. Dia tidak suka didikte oleh Kolonial Belanda dan tidak segan bertindak tegas menghadapi kekuasaan yang merongrong wibawa dan eksistensinya.
Setiap generasi penerus Mangkunegoro dipersiapkan untuk menjadi pemimpin yang cakap dan cerdas. Putra mahkota, bergelar Pangeran Prangwadana, diberi tanggung jawab sejak remaja secara berjenjang. Beberapa urutan penguasa Pura Mangkunegaran:
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I 1757-1795
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara II 1796-1835
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara III 1835-1853,
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV 1853-1881
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara V 1881-1896
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VI 1896-1916
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati arya Mangkunegara VII 1916-1944,
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VIII 1944-1987
- Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX 1987 sampai sekarang.